:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5087630/original/005109300_1736415192-54255858129_2e29347ef1_c.jpg)
Dampak Negatif Media Sosial pada Kesehatan Mental Anak
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan keprihatinannya atas dampak negatif media sosial pada kesehatan mental anak Indonesia. Paparan berlebihan terhadap konten media sosial dapat memicu gangguan jiwa pada anak-anak.
Menkomdigi Meutya Hafid sebelumnya telah mengusulkan pembatasan penggunaan media sosial untuk melindungi anak dari konten negatif. Menkes Budi mendukung usulan ini, mengingat ancaman kejahatan siber terhadap anak semakin kompleks.
Selain gangguan mental, media sosial juga berkontribusi pada keterlambatan bicara (speech delay) pada anak. Hal ini disebabkan oleh berkurangnya interaksi sosial dan meningkatnya waktu yang dihabiskan untuk menatap layar gadget.
Untuk mengatasi masalah ini, Menkes Budi berencana memasukkan skrining kesehatan jiwa anak dalam program Pemeriksaan Kesehatan Gratis Hari Ulang Tahun. Skrining ini akan mendeteksi gangguan mental dini dan memberikan intervensi yang tepat.
Menkes Budi menekankan pentingnya keamanan dan perlindungan anak di dunia digital. Ia berharap pembatasan media sosial dan skrining kesehatan jiwa dapat membantu melindungi anak-anak dari dampak negatif media sosial.
Tanggal: 15 Februari 2023