Wajik: Kue Tradisional dari Beras Ketan, Gula Merah, dan Santan

Wajik: Kue Tradisional dari Beras Ketan, Gula Merah, dan Santan

Wajik, permata kuliner tradisional Indonesia, adalah hidangan manis yang memikat hati dan lidah. Dibuat dari kombinasi sederhana namun istimewa: beras ketan, gula merah, dan santan, wajik menawarkan pengalaman rasa yang kaya dan tekstur yang unik.

Proses pembuatan wajik melibatkan perebusan beras ketan hingga lunak, kemudian dicampur dengan gula merah cair yang memberikan warna cokelat karamel yang khas. Santan segar ditambahkan untuk memberikan kelembutan dan aroma yang menggoda. Campuran ini kemudian dimasak dengan api kecil sambil terus diaduk hingga mengental dan mencapai konsistensi yang pas.

Variasi wajik dapat ditemukan di berbagai daerah di Indonesia, dengan sedikit perbedaan dalam bahan dan teknik pembuatan. Beberapa resep mungkin menambahkan pandan untuk aroma yang lebih harum, atau menggunakan jenis gula yang berbeda untuk variasi rasa.

Wajik bukan hanya sekadar kue, tetapi juga simbol budaya dan tradisi. Seringkali disajikan dalam acara-acara khusus seperti pernikahan, perayaan adat, atau sebagai hantaran. Kehadirannya menambah kemeriahan dan kehangatan suasana.

Kelezatan wajik terletak pada keseimbangan rasa manis, gurih, dan legit. Teksturnya yang kenyal dan sedikit lengket membuatnya menjadi camilan yang memuaskan. Wajik adalah bukti bahwa hidangan sederhana pun dapat menjadi istimewa jika dibuat dengan cinta dan perhatian.

Resep Wajik Sederhana (Estimasi Waktu Pembuatan: 2 Jam)

Bahan Jumlah
Beras Ketan 500 gram
Gula Merah 250 gram
Santan Kental 400 ml
Garam Sejumput
Daun Pandan (opsional) 2 lembar

Cara Membuat:

  1. Rendam beras ketan selama minimal 2 jam.
  2. Kukus beras ketan hingga setengah matang.
  3. Masak gula merah dengan sedikit air hingga larut, saring.
  4. Campurkan beras ketan yang sudah dikukus dengan larutan gula merah, santan, garam, dan daun pandan (jika menggunakan).
  5. Masak dengan api kecil sambil terus diaduk hingga mengental dan matang.
  6. Tuang ke dalam loyang yang sudah dialasi, padatkan.
  7. Dinginkan sebelum dipotong dan disajikan.

Nikmati kelezatan wajik, warisan kuliner Indonesia yang tak lekang oleh waktu. Selamat mencoba!

Previous Post Next Post