:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4989159/original/049340500_1730624638-IMG-20241103-WA0000.jpg)
Pemerintah berkomitmen untuk mempermudah dan memperluas akses masyarakat terhadap LPG. Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menegaskan, Tujuan kami adalah agar rakyat bisa mendapatkan LPG dengan cara yang lebih mudah dan terjangkau. Langkah ini diambil untuk menata distribusi subsidi gas agar lebih tepat sasaran.
Bahlil menjelaskan bahwa penertiban penjualan LPG 3 Kg bertujuan untuk memperbaiki sistem distribusi. Ini bukan kebijakan Presiden untuk melarang penjualan, tetapi untuk memastikan subsidi tepat sasaran, ujarnya.
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyatakan bahwa larangan pengecer menjual LPG 3 Kg bukan berasal dari Presiden Prabowo Subianto, melainkan dari Menteri ESDM Bahlil Lahadalia. Presiden turun tangan untuk menginstruksikan agar pengecer bisa berjualan kembali, kata Dasco.
Pemerintah dan Pertamina berupaya memperbaiki sistem penjualan LPG agar subsidi tepat sasaran. Kami memohon maaf atas kejadian ini. Kami akan segera melakukan perbaikan, ungkap Bahlil.
Bahlil juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya seorang nenek yang diduga kelelahan saat mengantre tabung gas LPG. Kami turut berduka cita, ujarnya.
Untuk mengatasi kelangkaan LPG, Bahlil mengusulkan perubahan nama pengecer menjadi sub pangkalan. Tujuannya agar harga LPG yang dijual tetap terkontrol, jelasnya.
Pemerintah memastikan stok LPG 3 Kg aman dan tidak pernah langka. Stok ada, stok terkonfirmasi tidak langka, pungkas Dasco.