
Wakil Ketua Komisi X DPR, Himmatul Aliyah, mengkritik rekonstruksi anggaran Kemendiktisaintek yang tidak sesuai dengan instruksi presiden tentang efisiensi. Ia menekankan bahwa kementerian harus memahami undang-undang.
Ini harusnya disampaikan kemarin-kemarin, tidak disampaikan akhirnya seperti menyesali begitu, kata Himmatul dalam rapat Komisi X.
Himmatul juga mempertanyakan apakah Kemendiktisaintek membaca undang-undang saat menyusun anggaran. Ini kan seperti seolah-olah Pak Prabowo jadi seperti digiring melanggar UU, ujarnya.
Ia meminta Kemendiktisaintek memberikan kejelasan tentang anggaran Tukin. Alhamdulillah katanya ada lampu hijau, ujar Himmatul.
Himmatul menekankan bahwa instruksi presiden jelas melarang pengurangan Bansos. Jadi sepertinya nama baik presiden... saya merasa dicemarkan, katanya.
Ia meminta para menteri berhati-hati dalam menyusun anggaran. Jangan sampai Prabowo digiring ke perumpamaan yang negatif, ujarnya.
Himmatul juga menyoroti demo dosen yang mempermasalahkan Tukin. Ia meminta Kemendikti menjelaskan anggaran Tukin dan sertifikat dosen.
Seperti apa Rp 2,5 triliun ini akan dianggarkan untuk Tukin. Nah kapan yang penting rakyat diberikan penjelasan, imbuhnya.
12 Februari 2025