
ESG: Kunci Keberlanjutan Bisnis di Era Modern
Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, Environmental, Social, and Governance (ESG) telah menjadi faktor penting yang mendorong keberlanjutan perusahaan. Unilever Indonesia, sebagai salah satu pemain utama di sektor FMCG, telah mengintegrasikan prinsip-prinsip ESG ke dalam seluruh lini bisnisnya.
ESG menilai kinerja perusahaan dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola. Perusahaan yang menerapkan ESG secara konsisten akan meningkatkan nilai perusahaan, terutama di mata investor. Selain itu, ESG juga berdampak positif pada pendapatan dan profitabilitas perusahaan karena meningkatkan kepercayaan pasar dan konsumen.
Unilever Indonesia berfokus pada empat aspek utama dalam penerapan ESG: iklim, alam, plastik, dan mata pencaharian. Sejak 2015, perusahaan telah mengurangi emisi karbon sebesar 89,45%. Dalam hal plastik, Unilever Indonesia telah mengumpulkan dan memproses lebih dari 85.000 ton sampah plastik pada tahun 2024.
Selain Unilever Indonesia, perusahaan lain seperti Pertamina dan GoTo juga telah menerapkan praktik ESG. Pertamina telah mengimplementasikan ESG di seluruh anak usahanya dan mendapat pengakuan dari lembaga pemeringkat ESG internasional. Sementara itu, GoTo telah menunjukkan komitmennya terhadap ESG melalui berbagai inisiatif, seperti program pengurangan emisi karbon.
Pemerintah dan investor global semakin mempertimbangkan faktor ESG dalam pengambilan keputusan. Pemerintah Eropa akan menerapkan mekanisme penyesuaian batas karbon, yang mengharuskan produk dari luar Eropa menunjukkan jejak karbonnya. Investor juga hanya akan berinvestasi pada instrumen yang memperhatikan ESG.
Oleh karena itu, sangat penting bagi pelaku usaha untuk memperhatikan ESG dalam kegiatan bisnisnya. Dengan menerapkan ESG, perusahaan dapat memastikan keberlanjutan, meningkatkan nilai perusahaan, dan menarik investor global.