:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4384996/original/071120700_1680741641-IMG-20230405-WA0031.jpg)
Dalam rangka mengantisipasi lonjakan arus kendaraan saat mudik Lebaran 2025, Korlantas Polri tengah merumuskan berbagai skenario dan alternatif. Salah satunya adalah pengaturan lalu lintas seperti one way lokal dan rekayasa lalu lintas lainnya dari Jawa Barat.
Kakorlantas Polri, Brigjen Agus Suryonugroho, menekankan pentingnya kolaborasi dan komunikasi antara seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kelancaran Operasi Ketupat 2025. Kami masih minta saran dan masukan terus untuk bisa merumuskan langkah-langkah yang tepat bersama-sama, ujarnya.
PT Jasa Raharja bersama Korlantas Polri telah melakukan survei jalur untuk mengidentifikasi titik rawan kemacetan dan kecelakaan. Survei dilakukan di sepanjang Tol Trans Jawa, termasuk Tol Cipali, Tol Cisumdawu, dan Tol Jakarta-Cikampek.
Direktur Operasional PT Jasa Raharja, Dewi Aryani, menjelaskan bahwa survei ini merupakan bagian dari upaya preventif untuk mengantisipasi potensi kendala yang dapat menghambat arus lalu lintas. Kami memprediksi kemungkinan adanya lonjakan jumlah kendaraan pada tahun ini, katanya.
Jasa Raharja juga telah memperhitungkan langkah-langkah pelebaran jalan dan pemanfaatan tol lainnya untuk menampung pengalihan arus. Kami tidak hanya berfokus pada jalan tol, tetapi juga jalur alternatif, jalan nasional, hingga jalur di tingkat kabupaten, ujar Rivan, Kepala Divisi Operasi Jasa Raharja.
Hasil survei dan identifikasi titik rawan akan menjadi dasar bagi Korlantas Polri dan stakeholder terkait untuk menentukan langkah strategis penanggulangan yang akan diterapkan dalam Operasi Ketupat 2025.