:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/4911788/original/097903800_1723022792-20240807-Makan_Siang_Gratis-MER_5.jpg)
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas pemerintah mendapat sambutan positif dari masyarakat. Survei Indikator Politik menunjukkan 91,3% masyarakat mengetahui program ini, namun hanya 64% yang puas dengan implementasinya.
Meskipun tingkat persetujuan terhadap program MBG tinggi (87,1%), angka kepuasan masyarakat masih perlu ditingkatkan. Hal ini menunjukkan bahwa masyarakat mendukung program ini, tetapi belum sepenuhnya puas dengan pelaksanaannya.
Variasi menu dalam program MBG disesuaikan dengan potensi sumber daya lokal. Badan Gizi Nasional tidak menerapkan standar menu yang seragam, melainkan standar komposisi gizi yang fleksibel. Misalnya, di daerah yang masyarakatnya terbiasa mengonsumsi serangga, serangga dapat menjadi menu dalam program MBG.
Selain serangga, sumber protein lain yang bergantung pada ketersediaan lokal juga dapat digunakan. Misalnya, di daerah yang masyarakatnya terbiasa mengonsumsi jagung, singkong, atau pisang rebus, nasi dapat digantikan oleh bahan pangan tersebut.
Pada periode pertama pelaksanaan (Januari-April 2025), program MBG menargetkan tiga juta penerima manfaat. Jumlah ini diharapkan meningkat menjadi enam juta orang pada periode selanjutnya (April-Agustus 2025).
Meskipun popularitas program MBG tinggi, tingkat kepuasan masyarakat masih belum maksimal. Survei Indikator Politik menunjukkan 21,7% masyarakat menyatakan kurang puas terhadap pelaksanaan program ini.
Angka ketidakpuasan ini menjadi sorotan dan perlu menjadi perhatian pemerintah untuk meningkatkan kualitas implementasi program MBG. Dengan demikian, program ini dapat memberikan manfaat yang optimal bagi masyarakat Indonesia.