Kuda Mini dari Zaman Purba Meluncur ke Luar Angkasa

Kuda Mini dari Zaman Purba Meluncur ke Luar Angkasa

Fosil-fosil mungil menjadi pilihan utama untuk perjalanan luar angkasa, ungkap Jon Bloch, kurator paleontologi vertebrata, seperti dikutip IFL Science. Bloch dan Portell memilih fosil dari periode Termal Maksimum Paleosen-Eosen, masa transformatif dalam sejarah Bumi.

56 juta tahun lalu, Bumi mengalami Termal Maksimum Paleosen-Eosen, periode pelepasan karbon dan pemanasan global yang mengasamkan lautan dan mengecilkan hewan darat secara drastis. Beberapa hewan menyusut hingga 30% karena hukum kubus-kuadrat, yang menyatakan bahwa pengurangan volume meningkatkan rasio luas permukaan, membantu pendinginan.

Nenek moyang kuda, awalnya seberat 12 pon, menyusut menjadi 8,6 pon selama Termal Maksimum Paleosen-Eosen. Bloch dan Roger Portell, direktur koleksi paleontologi invertebrata, memilih tiga fosil kecil: Teilhardina, Sifrhippus sandrae, dan siput Bulan.

Teilhardina, seukuran tarsius, dapat muat di telapak tangan. Siput Bulan, karnivora dengan lidah berduri, dapat memperpanjang kakinya hingga empat kali ukuran normal untuk berburu.

Fosil siput Bulan berasal dari 2,9 juta tahun lalu. Misi luar angkasa Rob Ferl, yang didanai NASA, bertujuan untuk meneliti efek gravitasi nol pada tanaman. Fosil-fosil yang dibawanya menjadi pengingat evolusi planet kita yang luar biasa.

Previous Post Next Post