:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5123718/original/037988700_1738827227-20250206_123046.jpg)
Pada 6 Februari 2025, sebanyak 193 sekolah telah menyerahkan surat kuasa untuk finalisasi siswa, memberikan kesempatan kepada 5.540 siswa untuk mendaftar Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).
Namun, sejumlah siswa kelas XII memprotes sekolah mereka yang lalai menyelesaikan pengisian Pangkalan Data Sekolah dan Siswa (PDSS), sehingga mereka gagal mendaftar SNBP.
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Panitia SNPMB 2025, Eduart Wolok, menyatakan bahwa pihaknya tidak ingin merugikan siswa akibat kelalaian sekolah. Ia menambahkan bahwa sekolah yang masih terkendala dalam finalisasi nilai hanya sebagian kecil siswa.
Kepala SMKN 1 Depok, Lusi Triana, menjelaskan bahwa keterlambatan pengisian data siswa terjadi karena kendala operator. Pihak sekolah telah memberikan klarifikasi kepada orang tua siswa dan meminta maaf atas keterlambatan tersebut.
Hingga 6 Februari 2025, sebanyak 297 sekolah dari total 373 sekolah telah difasilitasi untuk mengikuti SNBP, memberikan kesempatan kepada 9.438 siswa.
Siswa yang terdampak keterlambatan pengisian data oleh sekolah telah dihubungi oleh Panitia SNPMB untuk berkirim email ke halo-snpmb@bppp.kemdikbud.go.id hingga 7 Februari 2025, pukul 15.00 WIB.
Siswa yang kecewa menuntut klarifikasi dan kompensasi dari pihak sekolah, seperti les tambahan untuk Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT).
Meskipun hujan, siswa tetap bertahan di lapangan sekolah hingga perwakilan guru menemui dan mengajak siswa bermediasi. Pihak sekolah berusaha mengupayakan data siswa masuk SNPMB untuk mengikuti SNBP.
Keterlambatan sekolah menginput data siswa baru terjadi pada tahun ini. Sebelumnya, pihak sekolah belum pernah mengalami keterlambatan dalam menginput data siswa.