:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/3278663/original/069001700_1603712436-20201026-Siklon-Molave-3.jpg)
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar Operasi Modifikasi Cuaca (OMC) pada 2-6 Februari 2025 untuk mengantisipasi potensi banjir akibat hujan lebat.
Kepala Pusat Data dan Informasi BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan, menjelaskan bahwa OMC bertujuan mengubah pola curah hujan dan mengurangi intensitas hujan dalam waktu singkat.
OMC dilakukan setiap hari pukul 07.00-17.00 WIB di bawah pengawasan BMKG dan BNPB untuk memastikan tidak mengganggu penerbangan.
BMKG memprediksi hujan ringan di Kepulauan Seribu, Jakarta Utara, Timur, dan Selatan sejak Minggu dini hari.
Untuk pertama kalinya, OMC digunakan untuk mengurangi polusi. Operasi ini berpusat di Bandara Halim Perdanakusuma menggunakan pesawat Cesna TNI AU.
Yohan menyatakan bahwa OMC dapat meminimalkan risiko banjir di Jakarta dengan mengurangi curah hujan.
Selain OMC, Pemprov DKI Jakarta juga menginstruksikan jajarannya bersiap menghadapi potensi bencana akibat cuaca ekstrem.
Sebelumnya, hujan deras pada 28-29 Januari 2025 menyebabkan genangan air di beberapa wilayah Jakarta.
BMKG memprediksi hujan ringan di Jakarta sejak Minggu dini hari hingga pagi. Suhu berkisar antara 23-29 derajat Celcius.
Kecepatan angin diperkirakan 21-26 km/jam. OMC sebelumnya terbukti efektif mengurangi intensitas hujan dan risiko bencana hidrometeorologi.