Puasa Ramadan bukan hanya sekadar menahan lapar dan haus, tetapi juga memberikan dampak positif yang luar biasa bagi kesehatan jantung dan otak. Bagaimana bisa?
Secara ilmiah, puasa membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah. Penurunan LDL ini sangat penting karena dapat mengurangi risiko terjadinya penyumbatan pembuluh darah yang menjadi penyebab utama penyakit jantung koroner. Selain itu, puasa juga dapat membantu menstabilkan tekanan darah, yang merupakan faktor risiko penting lainnya untuk penyakit jantung.
Tidak hanya baik untuk jantung, puasa juga memberikan manfaat signifikan bagi kesehatan otak. Saat berpuasa, tubuh akan memproduksi lebih banyak Brain-Derived Neurotrophic Factor (BDNF). BDNF ini ibarat pupuk bagi otak, yang membantu meningkatkan fungsi kognitif, memori, dan kemampuan belajar. Bahkan, beberapa penelitian menunjukkan bahwa peningkatan BDNF dapat membantu melindungi otak dari penyakit neurodegeneratif seperti Alzheimer dan Parkinson.
Lebih lanjut, puasa juga dapat membantu mengurangi peradangan di seluruh tubuh, termasuk otak. Peradangan kronis telah dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, termasuk depresi dan kecemasan. Dengan mengurangi peradangan, puasa dapat membantu meningkatkan suasana hati dan mengurangi risiko gangguan mental.
Jadi, rahasia jantung dan otak sehat dengan puasa terletak pada kombinasi penurunan kolesterol, peningkatan BDNF, dan pengurangan peradangan. Manfaatkan momen Ramadan ini untuk meraih kesehatan optimal secara fisik dan mental.
Artikel ini ditulis pada tanggal 15 Maret 2024.