Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Pol Rahmad Idnal, mengungkap alasan penundaan penanganan kasus dugaan pembunuhan yang melibatkan anak pemilik Prodia.

Kasus ini ditangani oleh mantan Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Bintoro, yang kini tengah disorot atas dugaan pemerasan Rp20 miliar terhadap anak pemilik Prodia.

Menurut Haryoko, jaksa masih dalam proses penyusunan dakwaan. Alasannya teknis dan koordinasi, seperti pemenuhan P19 saksi ahli, ujarnya.

Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmad Idnal, memerintahkan agar kasus ini segera dituntaskan.

Namun, Bintoro meninggalkan kasus tersebut setelah dipindahtugaskan ke Polda Metro Jaya.

Ketua Indonesia Police Watch (IPW) Sugeng Teguh Santoso mengungkapkan dugaan pemerasan yang dilakukan Bintoro.

Bintoro diduga meminta uang Rp20 miliar, mobil Ferrari, dan motor Harley Davidson kepada keluarga pelaku.

Sugeng menambahkan, uang hasil pemerasan diduga digunakan untuk kepentingan pribadi Bintoro dan mengalir ke beberapa pihak.

Atas dugaan tersebut, pihak tersangka menuntut Bintoro mengembalikan harta milik Bayu dan Arif, berupa uang Rp20 miliar dan barang sitaan tidak sah lainnya.

Saat ini, kedua tersangka telah ditahan di Kejari Jaksel dan menunggu persidangan.