
Mobil Listrik: Daya Tahan yang Meningkat dan Keandalan yang Terbukti
Mobil listrik telah menunjukkan peningkatan daya tahan dan keandalan yang signifikan dibandingkan dengan mobil konvensional bermesin pembakaran internal (ICE).
Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Nature Energy mengungkapkan bahwa setiap tahun produksi, kemungkinan kegagalan mobil listrik berkurang sebesar 12%, jauh lebih tinggi daripada peningkatan 6,7% untuk kendaraan bensin dan 1,9% untuk mesin diesel.
Studi ini, yang dilakukan oleh tim peneliti dari University of Birmingham dan London School of Economics (LSE), Inggris, menunjukkan perkembangan pesat dalam teknologi mobil listrik.
Keandalan yang Meningkat
Mobil listrik kini menjadi alternatif yang layak dan berkelanjutan dibandingkan kendaraan konvensional, yang merupakan langkah penting menuju masa depan tanpa karbon.
Studi tersebut menemukan bahwa mobil listrik terbaru diperkirakan memiliki daya tahan lebih lama dibandingkan rata-rata ICE dalam kategori yang sama.
Salah satu temuan paling mencolok adalah peningkatan pesat dalam keandalan mobil listrik yang menggunakan baterai.
Data yang Komprehensif
Studi ini menggunakan data uji MOT yang dianonimkan dari Inggris sebagai sumber utama.
Para peneliti menganalisis lebih dari 300 juta data, termasuk informasi dari 30 juta kendaraan, yang memungkinkan mereka melacak catatan kendaraan dari 2005 hingga 2022.
Daya Tahan yang Setara atau Lebih Tinggi
Studi ini menunjukkan bahwa mobil listrik memiliki daya tahan yang setara atau bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan mobil bensin.
Mobil listrik memiliki jarak tempuh rata-rata 200.000 km, sementara mobil bensin memiliki jarak tempuh rata-rata 187.000 km.
Kesimpulan
Penemuan ini memberikan pandangan baru mengenai umur dan dampak lingkungan kendaraan listrik. Mobil listrik telah berkembang pesat, menawarkan keandalan dan daya tahan yang lebih baik, menjadikannya pilihan yang layak untuk masa depan yang berkelanjutan.