
Indonesia dan Malaysia Perkuat Hubungan Strategis di Bidang Perdagangan dan Investasi
Jakarta, 28 Januari 2025 - Indonesia dan Malaysia telah menyepakati penguatan hubungan strategis, khususnya dalam bidang perdagangan dan investasi, terutama terkait pengelolaan industri kelapa sawit.
Menteri Perdagangan Budi Santoso menyatakan bahwa Kementerian Perdagangan siap mendukung langkah-langkah untuk memperkuat kemitraan ini. Sepanjang Januari hingga November 2024, total perdagangan kedua negara mencapai US$ 21,06 miliar, dengan surplus perdagangan sebesar US$ 882 juta.
Pada 2023, total perdagangan mencapai US$ 23,2 miliar. Kesepakatan ini tercapai saat Budi mendampingi Presiden Prabowo Subianto dalam pertemuannya dengan Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim di Kuala Lumpur.
Indonesia optimistis bahwa kolaborasi dengan Malaysia akan terus berlanjut untuk mengatasi hambatan ekspor kelapa sawit di pasar internasional. Presiden Prabowo menyampaikan bahwa banyak negara menunjukkan kebutuhan akan kelapa sawit, dan berharap kerja sama Indonesia-Malaysia dapat ditingkatkan.
Budi mengapresiasi dukungan Malaysia dalam mempererat kerja sama di sektor kelapa sawit. Ekspor Indonesia ke Malaysia mencapai US$ 12,5 miliar, sedangkan impor dari Malaysia senilai US$ 10,8 miliar, menghasilkan surplus perdagangan sebesar US$ 1,7 miliar.
Malaysia menjadi sumber investasi langsung asing (FDI) kelima terbesar bagi Indonesia pada 2023, dengan nilai investasi sebesar US$ 4,06 miliar.
Sebagai penghasil kelapa sawit terbesar di dunia, Indonesia dan Malaysia memiliki peran strategis di pasar internasional.