Stunting di Kawasan Tambang Terancam, MHU Turun Tangan dengan Strategi Jitu

Stunting di Kawasan Tambang Terancam, MHU Turun Tangan dengan Strategi Jitu

Penanganan stunting membutuhkan kolaborasi dari seluruh pihak, termasuk pemerintah, lembaga, dan swasta. Stunting bukan hanya masalah kesehatan, tetapi juga isu pembangunan yang perlu mendapat perhatian serius.

Program penanganan stunting yang digagas oleh pemerintah daerah dan sektor swasta, seperti PT Multi Harapan Utama (MHU), memberikan harapan bagi orang tua yang peduli dengan tumbuh kembang anak mereka.

MHU berkomitmen menerapkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) melalui program Syncnergy for the Future. Sejak 15 tahun lalu, MHU telah menginisiasi penyediaan air bersih melalui Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM).

Pemerintah juga telah mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Stunting. Perpres ini dijalankan melalui Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

MHU mendukung upaya pemerintah dengan menjadi bapak asuh bagi 100 anak stunting di desa-desa lingkar tambang. Program ini mencakup bantuan nutrisi, air bersih, dan pemantauan tumbuh kembang anak.

Selain bantuan nutrisi, MHU juga memahami pentingnya akses air bersih dalam penanganan stunting. Melalui program water treatment plant (WTP), MHU mengolah air tanah menjadi air bersih yang didistribusikan ke rumah-rumah warga.

Program MHU telah menunjukkan hasil positif. Berat badan Firza, salah satu anak penerima manfaat, mengalami peningkatan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa program ini tersalurkan dengan tepat.

Dengan kerja sama dan komitmen dari berbagai pihak, Indonesia berpeluang mencapai target penurunan stunting menjadi 18% pada 2025. Kalimantan Timur menjadi salah satu provinsi fokus intervensi pencegahan stunting terintegrasi 2025.

Previous Post Next Post